Lebih dari 70 sutradara film Indonesia bergabung dalam Indonesian Film Directors Club (IFDC) yang dibentuk pada tahun 20121. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kemampuan sutradara film Indonesia. Mereka juga berusaha memperbaiki komunikasi antar anggota dan dengan masyarakat luas1.
IFDC lebih dari sekedar perkumpulan. Mereka aktif mendukung dan memberdayakan sutradara muda berbakat di Indonesia1. Berbagai kegiatan seperti penghargaan dan diskusi film dilakukan untuk mengembangkan komunitas sineas lokal1.
Intisari Penting
- Indonesian Film Directors Club (IFDC) didirikan pada tahun 2012 sebagai asosiasi sutradara film Indonesia.
- IFDC berfokus pada peningkatan kapasitas dan pemberdayaan sutradara film Indonesia.
- Keanggotaan IFDC mencapai 70 sutradara pada tahun 2018, termasuk nama-nama besar di industri perfilman nasional.
- IFDC menggelar berbagai kegiatan seperti penghargaan, diskusi film, dan pelatihan untuk mengembangkan potensi komunitas sineas lokal.
- Organisasi ini berperan aktif dalam mendukung dan memberdayakan sutradara-sutradara muda berbakat di Indonesia.
Apa Itu Indonesian Film Directors Club (IFDC)?
Indonesian Film Directors Club (IFDC) adalah asosiasi sutradara film Indonesia yang dibentuk pada tahun 201221. Lesja Susatyo menjadi ketuanya awal. Kemudian, Ifa Isfansyah menjabat dari 2018 hingga 20231.
IFDC memiliki 78 anggota2. Mereka adalah sutradara film Indonesia yang telah membuat film panjang yang tayang di bioskop21. Pada tahun 2018, IFDC mengadakan Kongres Besar. Kongres ini dihadiri oleh sineas film Indonesia untuk membahas peran IFDC dalam perfilman Indonesia21.
Pada kongres itu, IFDC membahas isu perlindungan profesi dan aspek bisnis2. Mereka juga membahas keterlibatan pemerintah dalam regulasi sutradara2. IFDC juga fokus pada isu persekusi sutradara dan meningkatkan komunikasi di antara anggotanya2.
Meskipun baru dibentuk pada 2012, IFDC sudah penting bagi sutradara film Indonesia. Mereka saling terhubung, berdiskusi, dan bersinergi untuk mengembangkan perfilman nasional. Dengan kepemimpinan yang kuat dan fokus pada isu strategis, IFDC diharapkan terus mendukung kemajuan perfilman Indonesia.
Keanggotaan IFDC
Indonesian Film Directors Club (IFDC) didirikan pada tahun 20121. Pada tahun 2018, anggota IFDC sudah mencapai 70 sutradara terkenal di Indonesia1. Beberapa nama terkenal seperti Joko Anwar dan Ernest Prakasa menjadi bagian dari IFDC1.
Untuk bisa jadi anggota IFDC, kamu harus sudah menyutradarai film panjang yang diputar di bioskop1.
IFDC sering mengadakan acara seperti Indonesian Film Directors Club Awards (IFDC Awards) yang dimulai pada 20141. Mereka juga mengadakan Kongres Besar di tahun 20181. Kongres ini membahas visi, misi, dan tujuan IFDC.
IFDC juga menyelenggarakan kelas online untuk belajar penyutradaraan bersama sutradara ternama1. Mereka rutin mengadakan diskusi film1. Tujuan IFDC adalah meningkatkan kemampuan sutradara dan memperkuat komunikasi antar anggota serta masyarakat.
Insiden Andibachtiar Yusuf
Pada September 2022, Andibachtiar Yusuf dikeluarkan dari IFDC karena diduga melakukan kekerasan terhadap kru3. IFDC menolak kekerasan kerja dalam industri film3.
IFDC menawarkan bantuan psikologi kepada Andibachtiar Yusuf3. Mereka juga mengajak anggota yang diduga melakukan kekerasan untuk melaporkan diri melalui media sosial3.
"IFDC menolak segala bentuk kekerasan kerja dalam proses berkarya dan dalam peran sutradara di ekosistem perfilman Indonesia."
Kasus ini viral di media sosial setelah diunggah di Instagram @juandini3. Perusahaan produksi yang terlibat juga mengambil tindakan tegas3.
Tujuan Terbentuknya IFDC
Indonesian Film Directors Club (IFDC) didirikan untuk meningkatkan kemampuan sutradara film Indonesia4. Tujuan lainnya adalah untuk memperkuat komunikasi dan kerjasama di antara anggota4. IFDC juga bertujuan untuk memperluas komunikasi antara sutradara dan masyarakat4.
Industri film di Indonesia kini berkembang pesat, dengan peningkatan 10% tiap tahun4. Jumlah penonton film Indonesia meningkat drastis, dari 16 juta menjadi 42,7 juta di akhir 20174. Namun, jumlah bioskop yang tersedia masih terbatas, hanya sekitar 15004.
IFDC berperan penting dalam mendukung pertumbuhan industri film Indonesia yang semakin menjanjikan.
Pada tahun 2018, diperkirakan ada sekitar 120 film Indonesia yang diproduksi4. Film diharapkan dapat menjadi alat untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan dan solidaritas sosial4. Konsep "think globally, act locally" diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif industri perfilman4.
Dengan tujuan yang jelas dan langkah strategis, IFDC berharap dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan kapasitas sutradara film Indonesia. Mereka juga berharap dapat mendorong pertumbuhan industri perfilman nasional yang semakin kuat dan berkarakter.
Kegiatan IFDC
IFDC (Indonesian Film Directors Club) didirikan pada tahun 20125. Sebagai asosiasi sutradara film Indonesia, IFDC telah mengadakan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah Indonesian Film Directors Club Awards (IFDC Awards) pada tahun 20145.
Ajang ini bertujuan untuk menghargai kontribusi sutradara film Indonesia. Mereka dihargai atas karya-karya mereka yang luar biasa.
Pada tahun 2018, IFDC mengadakan Kongres Besar5. Kongres ini dihadiri oleh sineas film Indonesia. Forum diskusi ini membahas peran dan misi IFDC dalam industri perfilman nasional.
Kegiatan IFDC | Tahun |
---|---|
IFDC Awards | 2014 |
Kongres Besar IFDC | 2018 |
Pada 8 November 2014, IFDC mengadakan diskusi "Jejak 'gaya' Penyutradaraan Film Indonesia"6. Diskusi ini membahas isu-isu penting dalam penyutradaraan film Indonesia. Nama-nama besar seperti Garin Nugroho dan Slamet Rahardjo hadir sebagai moderator.
IFDC berkomitmen meningkatkan kapasitas dan kesadaran diri para sutradara5. Lasja Susanto, ketua IFDC saat itu, sangat antusias terhadap perkembangan profesi sutradara di masa depan.
"Kami berharap kegiatan-kegiatan IFDC dapat menjadi wadah bagi para sutradara untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, dan saling mendukung satu sama lain demi kemajuan industri film Indonesia."
- Lasja Susanto, Ketua IFDC 2012-20185
Agung Sentausa Terpilih Sebagai Ketua IFDC 2023-2028
Pada Musyawarah Nasional IFDC 2023, Agung Sentausa dipilih sebagai Ketua IFDC untuk periode 2023-20287. Ia memenangkan pemungutan suara dengan 89 persen, mengalahkan Helfi Kardit7.
IFDC, atau Indonesian Film Directors Club, didirikan pada tahun 20121. Pada periode 2018-2023, Ifa Isfansyah memimpin IFDC1. Pada tahun 2018, IFDC memiliki 70 anggota, termasuk Joko Anwar dan Ernest Prakasa1.
Untuk menjadi anggota IFDC, seseorang harus minimal menyutradarai satu film panjang yang tayang komersial1. Tujuan IFDC adalah meningkatkan kemampuan sutradara dan memperkuat komunikasi antar-anggota serta dengan masyarakat1.
Agung Sentausa diharapkan akan membawa IFDC ke masa depan yang lebih cerah. Kepemimpinannya menjadi topik hangat di kalangan sineas film Indonesia.
Visi Agung Sentausa Sebagai Ketua IFDC
Agung Sentausa baru saja terpilih sebagai Ketua IFDC (Indonesian Film Directors Club) untuk periode 2023-20288. Ia memiliki pengalaman lebih dari 17 tahun di industri perfilman9. Visinya adalah memperkuat keanggotaan, memperbaiki sistem keanggotaan, dan mendukung profesi sutradara.
Sebagai Ketua IFDC, fokus utama Agung Sentausa adalah memperkuat organisasi terlebih dahulu8. Ia ingin memastikan sistem keanggotaan IFDC berjalan dengan baik. Ini agar manfaat bagi para sutradara anggota maksimal.
- Memperkuat keanggotaan IFDC
- Memperbaiki sistem keanggotaan
- Mendukung profesi sutradara agar lebih baik
Dengan kepemimpinan Agung Sentausa, diharapkan IFDC menjadi lebih solid dan efektif8. Ini untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan profesi sutradara film Indonesia.
"Kami akan bekerja keras untuk memperkuat keanggotaan IFDC, memperbaiki sistem keanggotaan, dan mendukung profesi sutradara agar lebih baik. Ini adalah prioritas utama saya sebagai Ketua IFDC untuk periode 2023-2028."
- Agung Sentausa, Ketua IFDC
Kerja Sama Dengan Pihak Lain
IFDC, sebagai asosiasi sutradara film Indonesia, mengerti pentingnya kerja sama. Mereka ingin mendukung profesi sutradara dan memberi manfaat bagi anggotanya10. Agung Sentausa, ketua IFDC, berkomitmen untuk memperkuat keanggotaan dan memperbaiki sistem keanggotaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan profesi sutradara.
IFDC harus bekerja sama dengan pemerintah dan swasta. Kolaborasi ini membantu memperkuat keprofesian sutradara Indonesia11. IFDC berharap dapat memberikan program-program yang mendukung pengembangan kompetensi dan akses permodalan bagi sutradara.
Manfaat Kerja Sama Bagi Anggota IFDC
- Meningkatkan kapasitas dan kompetensi sutradara melalui pelatihan dan workshop.
- Membuka akses pendanaan atau investasi untuk proyek-proyek film.
- Memberi apresiasi dan penghargaan bagi sutradara berprestasi.
- Menjamin perlindungan dan kepastian hukum bagi anggota IFDC.
Kerja sama IFDC dengan pemerintah dan swasta sangat bermanfaat bagi sutradara Indonesia12. Ini juga menunjukkan komitmen IFDC untuk melindungi anggotanya dari kekerasan.
"Kami percaya bahwa dengan kerja sama yang kuat, kami dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para sutradara untuk berkarya dan berkembang," ujar Agung Sentausa, Ketua IFDC10.
Insiden Andibachtiar Yusuf
Indonesian Film Directors Club (IFDC) mengambil langkah tegas terhadap sutradara Andibachtiar Yusuf. Ini karena dugaan tindak kekerasan yang dilakukan Andibachtiar Yusuf terhadap kru di lokasi syuting13. IFDC bahkan mengumumkan pemecatan Andibachtiar Yusuf dari keanggotaan organisasi melalui media sosial13.
IFDC menegaskan penolakan mereka terhadap segala bentuk kekerasan di tempat kerja dalam proses berkarya film13. Asosiasi ini juga menyatakan dukungan kepada korban dan komitmen untuk membela kepentingan korban13. Setelah melakukan evaluasi komprehensif atas kasus kekerasan tersebut, IFDC resmi mengeluarkan Andibachtiar Yusuf dari keanggotaan organisasi13.
IFDC menyarankan agar Andibachtiar Yusuf melakukan konsultasi psikologis dan bimbingan konseling, misalnya di Yayasan Pulih, sebagai bentuk evaluasi diri dan pemulihan13. Asosiasi ini juga menghimbau kepada seluruh anggotanya untuk melaporkan segera jika terjadi tindak kekerasan yang dilakukan oleh anggota IFDC lainnya melalui media sosial resmi IFDC13.
Survei Koalisi Seni pada akhir tahun lalu menunjukkan bahwa lebih dari 25% pekerja perempuan di bidang seni pernah mengalami kekerasan fisik, pelecehan seksual, atau perundungan di tempat kerja14. Dari survei terhadap 41 orang responden di industri film, ditemukan bahwa 7% pernah mengalami kekerasan fisik, 26% mengalami pelecehan seksual, dan 34% mengalami perundungan14.
Aktivitas kekerasan fisik, verbal, dan pelecehan seksual di industri film dianggap sudah lama dan sering terjadi, seringkali menjadi rahasia umum14. Kasus dugaan kekerasan yang dilaporkan menjadi viral di media sosial seringkali memunculkan reaksi dari komunitas atau lembaga terkait seperti IFDC dan rumah produksi Paragon Pictures14.
Sanksi sosial terhadap pelaku kekerasan, seperti pemecatan atau pemutusan hubungan kerja, telah diambil oleh IFDC dan Paragon Pictures sebagai respons terhadap kasus-kasus kekerasan yang terjadi14. Data statistik mencerminkan bahwa keberpihakan kepada korban kekerasan di industri film masih perlu ditingkatkan, namun upaya untuk menciptakan ruang dialog dan keamanan kerja sudah mulai muncul14.
Kasus dugaan kekerasan yang dialami Andibachtiar Yusuf ini menunjukkan bahwa IFDC sebagai asosiasi sutradara film Indonesia berkomitmen untuk menolak segala bentuk kekerasan dalam proses berkarya13. IFDC telah mengambil tindakan tegas dengan memecatnya dari keanggotaan dan menyarankan agar Andibachtiar Yusuf melakukan konsultasi psikologis13. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi komunitas film Indonesia untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas dari kekerasan3.
Penolakan Terhadap Kekerasan
Indonesian Film Directors Club (IFDC) menolak kekerasan di industri perfilman Indonesia15. Mereka mengeluarkan Andibachtiar Yusuf dari IFDC karena dugaan kekerasan terhadap kru1617.
IFDC mendukung korban dan memilih proses yang mereka inginkan15. Mereka juga menganjurkan Andibachtiar Yusuf untuk asesmen psikologi di Yayasan Pulih15.
IFDC mengajak semua pihak untuk mendukung keputusan korban15. Aduan kekerasan bisa dilaporkan di Instagram @ifdcclub15.
Kesimpulan
Indonesian Film Directors Club (IFDC) adalah asosiasi sutradara film Indonesia yang didirikan pada tahun 2012. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan sutradara dan memperkuat komunikasi antar anggota serta masyarakat18. IFDC telah mengadakan berbagai kegiatan, seperti IFDC Awards dan Kongres Besar, untuk mencapai tujuan tersebut.
Agung Sentausa kini menjabat sebagai Ketua IFDC periode 2023-2028. Ia memiliki visi untuk memperkuat organisasi dan mendukung profesi sutradara. IFDC juga menolak kekerasan dalam produksi film di Indonesia, demi menciptakan lingkungan kerja yang aman19.
Industri film Indonesia menghadapi tantangan, seperti kurangnya pengelolaan dan insiden kekerasan di lokasi syuting19. Namun, IFDC tetap berkomitmen untuk memperjuangkan hak pekerja film. Mereka berharap, dengan dukungan dari berbagai pihak, IFDC dapat terus memperkuat peran dalam industri film nasional yang lebih berkelanjutan.
FAQ
Apa itu Indonesian Film Directors Club (IFDC)?
Indonesian Film Directors Club (IFDC) adalah organisasi sutradara film Indonesia. Didirikan pada tahun 2012, tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan sutradara. Mereka juga ingin memperbaiki komunikasi antar anggota dan masyarakat luas untuk memajukan perfilman Indonesia.
Siapa yang pernah menjabat sebagai ketua IFDC?
Lesja Susatyo adalah ketua pertama IFDC. Kemudian, Ifa Isfansyah menjadi ketua dari tahun 2018 hingga 2023.
Siapa saja yang menjadi anggota IFDC?
Pada tahun 2018, IFDC memiliki 70 sutradara terkenal. Mereka termasuk Joko Anwar, Ernest Prakasa, dan Gina S Noer. Untuk menjadi anggota, sutradara harus sudah menyutradarai film panjang yang tayang komersial.
Apa tujuan terbentuknya IFDC?
IFDC dibentuk untuk meningkatkan kemampuan sutradara Indonesia. Tujuannya juga untuk memperbaiki komunikasi antar anggota dan masyarakat. Ini diharapkan akan memajukan industri perfilman Indonesia.
Apa saja kegiatan yang pernah dilakukan IFDC?
IFDC pernah mengadakan Indonesian Film Directors Club Awards (IFDC Awards) pada 2014. Ini adalah ajang penghargaan untuk sutradara di Indonesia. Pada tahun 2018, mereka juga mengadakan Kongres Besar untuk membahas peran IFDC.
Siapa yang terpilih sebagai Ketua IFDC periode 2023-2028?
Agung Sentausa terpilih sebagai Ketua IFDC periode 2023-2028. Ia memenangkan pemungutan suara dengan 89 persen, mengalahkan Helfi Kardit.
Apa visi Agung Sentausa sebagai Ketua IFDC yang baru terpilih?
Agung Sentausa ingin memperkuat keanggotaan IFDC. Ia juga ingin memperbaiki sistem keanggotaan dan mendukung profesi sutradara. Pertama-tama, ia fokus pada memperkuat organisasi IFDC.
Bagaimana rencana Agung Sentausa untuk melakukan kerja sama?
Agung Sentausa ingin IFDC bekerja sama dengan pemerintah dan swasta. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi keprofesian sutradara dan memberikan manfaat bagi anggota. Kolaborasi dengan berbagai pihak sangat penting untuk mendukung profesi sutradara di Indonesia.
Apa yang terjadi dengan Andibachtiar Yusuf?
IFDC mengeluarkan Andibachtiar Yusuf dari keanggotaan karena diduga melakukan kekerasan. Mereka bahkan menyarankan Andibachtiar untuk konsultasi psikologi terkait insiden tersebut.
Bagaimana sikap IFDC terhadap kekerasan?
IFDC menolak kekerasan dalam industri perfilman Indonesia. Mereka mendukung korban dan memilih proses yang diinginkan oleh korban.
Link Sumber
- Apa Itu Indonesian Film Directors Club (IFDC)? - https://entertainment.kompas.com/read/2022/09/07/060000966/apa-itu-indonesian-film-directors-club-ifdc-
- Viral Andibachtiar Yusuf Dikeluarkan dari IFDC, Organisasi Apa Itu? - https://tirto.id/viral-andibachtiar-yusuf-dikeluarkan-dari-ifdc-organisasi-apa-itu-gvLT
- Asosiasi Sutradara Depak Andibachtiar Yusuf Buntut Dugaan Kekerasan - https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20220901191526-220-842131/asosiasi-sutradara-depak-andibachtiar-yusuf-buntut-dugaan-kekerasan
- Bersatu Lewat Industri Film - https://swa.co.id/read/201470/bersatu-lewat-industri-film
- Jelang Penghargaan, Asosiasi Sutradara Indonesia Gelar Diskusi - https://hot.detik.com/movie/d-2743027/jelang-penghargaan-asosiasi-sutradara-indonesia-gelar-diskusi
- Ajangnya Para Sutradara Indonesia, IFDC Awards Kembali Digelar - https://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/ajangnya-para-sutradara-indonesia-ifdc-awards-kembali-digelar-598fe9.html
- Agung Sentausa Jadi Ketua IFDC 2023-2028, Gantikan Ifa Isfansyah - https://www.idntimes.com/hype/entertainment/erfah-nanda-2/agung-sentausa-ketua-ifdc-2023-2028
- Asosiasi Profesi Perfilman Indonesia (IMPAS) Dideklarasikan - http://www.flickmagazine.net/feature/2014-asosiasi-profesi-perfilman-indonesia-impas-dideklarasikan.html
- PDF - https://www.ifi-id.com/wp-content/uploads/2022/12/Industri-Film.pdf
- Andibachtiar Yusuf Dituding Tampar Kru, Buka Suara hingga Dikeluarkan dari IFDC - https://www.kompas.com/hype/read/2022/09/02/080517366/andibachtiar-yusuf-dituding-tampar-kru-buka-suara-hingga-dikeluarkan-dari
- PDF - https://kc.umn.ac.id/id/eprint/23694/4/BAB_III.pdf
- Kronologi Sutradara Andibachtiar Yusuf Diduga Lakukan Kekerasan, Diputus Hubungan Kerja - Dikeluarkan dari IFDC - https://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/kronologi-sutradara-andi-bachtiar-yusuf-diduga-lakukan-kekerasan-diputus-hubungan-kerja-dikeluarkan-dari-ifdc-25cd86.html
- Dugaan Kekerasan, Asosiasi Sutradara Keluarkan Andibachtiar Yusuf - https://www.viva.co.id/showbiz/gosip/1516192-dugaan-kekerasan-asosiasi-sutradara-keluarkan-andibachtiar-yusuf
- Kasus Andibachtiar ‘hanya puncak gunung es‘ kekerasan di industri film Indonesia - BBC News Indonesia - https://www.bbc.com/indonesia/majalah-62763315
- Berikut Pernyataan Resmi Asosiasi Sutradara Indonesia Soal Dugaan Kekerasan yang Dilakukan Seorang Sutradara - Info Redaksi - https://www.inforedaksi.com/polhukam/pr-1214348331/berikut-pernyataan-resmi-asosiasi-sutradara-indonesia-soal-dugaan-kekerasan-yang-dilakukan-seorang-sutradara
- Andibachtiar Yusuf Dikeluarkan dari Keanggotaan IFDC - https://solotrust.com/read/47291/Andibachtiar-Yusuf-Dikeluarkan-dari-Keanggotaan-IFDC
- Berita Pilihan: Andi Bachtiar Didepak dari Asosiasi Sutradara Indonesia, Nikita Mirzani Gabung Pemuda Pancasila - https://www.suara.com/entertainment/2022/09/02/222110/berita-pilihan-andi-bachtiar-didepak-dari-asosiasi-sutradara-indonesia-nikita-mirzani-gabung-pemuda-pancasila?page=all
- Di Balik Layar: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pekerja Film | Dewan Kesenian Jakarta - https://dkj.or.id/dibalik-layar-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-pekerja-film/
- Kurasi/Kritik – Laman 4 – Esei Nosa - https://eseinosa.com/category/kurasikritik/page/4/